Sabtu, 05 Januari 2013

• HARGAILAH WANITA •


.
Seringkali wanita menangis karena
pria, entah karena dikecewakan oleh
sikapnya, atau dilukai dengan
perkataannya, bahkan ditinggalkan.
.
Ada sebuah renungan yang mungkin
sangat berarti untuk dibagikan pada
seluruh sahabat agar lebih
menghormati dan menghargai
wanita.
.
Suatu hari, seorang pria berdoa dalam
keadaan marah dan emosi. Ia sebal
pada pasangannya yang
seringkali menangis dan
memanfaatkan air mata di setiap
perdebatannya. Ia bosan. Sungguh
bosan.
.
Tak mau terlibat dalam emosi yang
negatif, ia pun sujud dan berdoa,
meminta pertolongan pada Tuhan.
"Tuhan, mengapa sih wanita sering
menangis? Aku bosan dan jenuh
melihat dan mendengarnya," keluh
pria itu.
.
Jawab Tuhan kepadanya:
"Karena wanita itu unik. AKU
menciptakannya tidak sama seperti
kamu. Ia adalah makhluk yang
istimewa.
KU kuatkan bahunya untuk menjaga
anak-anakmu kelak
KU lembutkan hatinya untuk
memberimu rasa aman
KU kuatkan rahimnya untuk
menyimpan benih manusia
KU teguhkan pribadinya untuk terus
berjuang saat yang lain menyerah
KU beri naluri untuk tetap
menyayangi walau dikhianati dan
disakiti oleh orang yang disayangi
KU hembuskan kasih sayang agar ia
bisa mencurahimu dengan perhatian
KU buat matanya lentik karena ia
akan menjadi jendela kedamaian
KU buat senyumnya merekah seperti
mahkota bunga untuk membuatmu
tetap mengingat indahnya dunia
KU buat tangannya terampil untuk
menjagamu agar tak pernah
kekurangan
Tapi jika suatu saat ia menangis...
Itu karena AKU memberikannya air
mata untuk membasuh luka batin dan
memberikan kekuatan yang baru.
Bukanlah sebuah tanda kelemahan
dan kekalahan."
.
Pria itupun tertegun sejenak.
Diambilnya langkah bergegas, dipeluk
dan diusapnya air mata di pipi orang
yang dicintainya. "Aku akan
membantumu menghapus luka batin
itu..."
.
.
JADI Jangan pernah menyakiti
wanita.. (ˆ ⌣ˆ)

Sabtu, 22 Desember 2012

... PENTINGNYA SHALAT DI AWAL WAKTU ...

Bismillahi minal Awwali wal Akhiri ... Seberapa seringkah dalam hidup kita, ketika mendengar adzan berkumandang, kita lalu bergegas meninggalkan segala kesibukan kita dan bersiap-siap untuk melakukan shalat?

Shalat, yang seharusnya menjadi kegiatan yang teramat penting bagi kita, kebutuhan dan prioritas utama dalam kehidupan, seringkali malah kita letakkan di urutan paling akhir. Tak hanya saat kita sedang dilanda kesibukan, namun tak jarang juga pada waktu-waktu luang kita. Shalat sering kali terlupakan, atau lebih tepatnya dilupakan. Ia kerap ditunda sebisa mungkin, sampai di sisa-sia waktu. Itupun sudah dianggap paling baik, daripada tidak dikerjakan sama sekali. Masih untung kita melaksanakan shalat kan?

Sulit memang, bila kita terus membandingkan apa yang kita lakukan dengan hal-hal yang lebih buruk. Karena, seperti selalu ada yang lebih baik, juga selalu ada yang lebih buruk. Hanya saja, dalam hal perbuatan baik, kita tentu harus melihat ke atas, ke arah yang lebih baik, agar kita bisa terus menjadi orang yang maju, menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tentu tidak sama, shalat yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh di awal waktu dengan shalat yang dilakukan sekedarnya di ujung waktu. Pasti ada perbedaan dari segi nilai maupun manfaat.

Hanya shalat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh yang dapat memberi pengaruh bagi kebaikan jiwa dan kehidupan kita. Selain itu, ada keutamaan yang lebih dalam setiap kebaikan yang kita lakukan dengan usaha serta kesungguhan yang lebih. Begitu pun dengan shalat tepat waktu. Seperti yang disebutkan dalam hadis berikut:

Dari Ibnu Mas`ud berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah: Apakah amalan yg paling afdhal?”, beliau bersabda: “Shalat pada waktunya”, aku berkata kembali: “Kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berbakti kepada kedua orang tua”, “Kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berjihad fi sabilillah”. Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah menyampaikannya kepadaku secara langsung, jikalau aku meminta tambahan nasehat lagi niscaya beliau menambahnya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda : “Seandainya orang-orang mengetahui pahala adzan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak.” (HR. Bukhari).

Hanya dengan menyadari betapa pentingnya shalat bagi diri dan kehidupan kita, bahwa ia sesungguhnya kita butuhkan, selain tentunya kewajiban yang harus dilaksanakan. Hanya dengan demikianlah, kita bisa mulai benar-benar menjadikannya prioritas dalam hidup kita, dan dengan begitu melaksanakannya di awal waktu. Dengan sepenuh hati. Dengan segenap jiwa.

Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (QS. Al Hajj: 77).

~ o ~

... IKHLAS, .. SURGA yang TERSEMBUNYI .......

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Entah mengapa ..
Hati ini selalu ingin dekat dengan-Nya ..
Hati ini selalu ingin mengucap nama-Nya ...

Jika telinga ini mendengar nama-Nya ..
tubuh ini pun gemetar ..

Jika bibir mengucap nama-Nya ..
terasa hangat nafas ini ...

Rindu rasanya bila tak memanggil-Nya ..

Bila cinta memanggil ...
Terasa seperti terbang di langit-Nya ..
Terasa seperti tenggelam di lautan cinta-Nya ...

Segala yang ku rasa hanyalah Dia ..
Karena Ku sangat mencintai Dia ...

Dia nomor satu di hati ini ..
Dia yang selalu membuatku bahagia ...
Dia yang tidak akan tega menyakiti hati ...

Sungguh cinta yang sempurna ...

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. Karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah.

Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun.

Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!

Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.

Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT.

Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.

Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah.

Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.

Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.

Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan.

Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.

Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan.

Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru malah cibiran.

Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap.

Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.

Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas?

Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya.

Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas. Kita tidak curiga akan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar-benar bening dari berbuat rekayasa.

Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun.

Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiap kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati. Perilakunya pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jikalau orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.

Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :

Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam.

Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"

Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).

Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"

Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).

Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"

Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).

"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikta.

Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"

Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya."

Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas.

Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya.

Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

Nah, sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan. Allaahuakbar ...

Wallahu A'lam Bishawab ...
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

... AKU BANGGA DENGAN JILBABKU ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Mereka berdiri disana dengan celana pendeknya, sangat pendek, super pendek, Yang mereka anggap sebagai model terkini ... Sedangkan aku disini berdiri tegak dan bangga dengan jilbabku ...

Mereka berdiri disana dengan lautan make up di wajahnya
Yang mereka percayai sebagai kebebasan berekspresi
Sedangkan aku disini berdiri tegak dan bangga dengan jilbabku ..

Mereka masih berdiri disana dengan rambut basah oleh gel berwarna warni ..

Penuh dengan unsur kimia yang mereka anggap sebagai kemurnian jiwa ... Sedangkan aku disini berdiri tegak dan bangga dengan jilbabku ..

Mereka berdiri disana dengan berdua, sangat dekat dengan kekasihnya .. Yang membuat mereka sanggup memberikan segalanya .. Sedangkan aku disini berdiri tegak dan bangga dengan jilbabku ...

Dan mereka berdiri disana asyik berbicara untuk membeli celana pendek model terbaru, .. Pewarna rambut yang paling trendi, bahkan cara mendapatkan pacar baru ..

.. Yang mereka anggap sebagai memahami keindahan Tuhan dan ekspresi cinta .. Sedangkan aku disini berdiri tegak dan bangga dengan jilbabku ....

Karena jilbabku inilah pelindungku, kekasihku, kesetiaanku, kemurnianku, kecantikanku, dan alatku untuk terus mengingat Allah ..

Saat aku meletakkan jilbab di atas kepalaku ..
Aku tahu segala kesesatan yang dibawa oleh setan akan dilenyapkan Allah ..

Jilbab bukan sekedar pelengkap penampilan ...
Jilbab juga bukan tameng untuk menutupi kekurangan ...

Jilbab adalah suatu bentuk pengabdian dan cerminan seorang wanita ... Untuk menyamarkan keindahan raganya serta pengamalan dari apa yang ia pelajari ..

Ya Allah…
Semoga aku bisa menjaga keikhlasannya …

Ketika aku putuskan untuk berjilbab, aku telah “memproklamirkan” semangat ... Untuk lebih mendekatkan diri kepada hal-hal yang bersifat Ilahiyah ...

.. Seiring dengan semangatku, mohon berikan aku kekuatan dan kemampuan “mengenakan jilbab” di hatiku ...

* Teruntuk bidadari-bidadari berjilbab sahabat-sahabatku tercinta di Facebook ...

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

Barakallahufikum ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

.... “WAKTU” ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Waktu membawa sebuah pesan kedalam hati yang terhanyut dideras gelombang kehampaan …

Waktu memberi harapan akan sebuah cinta di kejauhan lembah kesendirian …

Waktu telah cukup menjadi guru untuk mencari kesejatian hidup …

Waktu adalah teman sejati yang selalu bersama dalam tangis dan air mata …

Waktu juga sebagai orang tua yang telah membesarkan anak kecil yang lemah penuh dengan angan dan pinta …

Waktu adalah senjata yang bisa menolong tetapi terkadang dia juga bisa membunuh …

Waktu terus bergulir dan tak akan pernah berhenti sampai akhir dari sebuah cerita …

Waktumu hanya tinggal satu tarikan nafas saja …
Waktumu hanya beberapa kedipan mata …
Waktumu tak lebih dari selangkah kaki lemahmu …
Waktumu tak lebih dari satu gerakan …

Gunakan waktumu untuk cinta …
Karena waktu begitu berharga untuk sebuah kebencian …

Gunakan waktumu untuk ibadah …
Karena waktu sangatlah mulia untuk sebuah dosa …

Waktu adalan intan yang harus kau jaga dan pelihara dari sebuah kebusukan yang akan membuatmu menyesal saat waktumu telah berakhir …

Waktu terus berlalu, dimana kita berada sekarang, menjadi apa dan siapa kita nantinya adalah proses panjang yang memerlukan sebuah kesabaran dan riyadah tanpa henti ...

Jangan sampai waktu dipergunakan dengan sia-sia dan tanpa makna, karena setiap diri harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya ...

Proses panjang pembentukan gelar sebuah ketaqwaan merupakan sebuah penjara diri, agar taqwa yang telah diraih tidak menjadi kemunafikan dan kefasikan belaka ...

Proses ketaqwaan harus dilalui melewati fase syariat, tentunya kaidah ini harus menjadi landasan setiap muslim yang akan menjalani jalan tasawwuf ...

Tidak akan pernah tasawwuf yang dijalani tanpa pengetahuan tentang syariat yang benar dan total .. Komparasi antara syariat dan tasawwuf adalah kesempurnaan dalam proses pencarian Tuhan ...

Contoh kecilnya adalah wudhu, kita akan mengerti nilai-nilai tasawwuf yang terkandung dalam wudhu itu ketika kita sudah mengamalkannya dengan kaidah-kaidah syariat yang benar dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW ....

-- Nasehat Untuk Diri --

..... “WUDHU” .....

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Kuberdo’a agar terbebas dari hadats jasad ..
Tetapi jiwaku penuh dengan najis yang begitu kotor ..

Tanganku kubersihkan dengan Agungkan Nama Tuhan ..
Tapi tangan ini tak pernah berhenti menzhalimi dan mengambil hak orang lain ...

Lisanku kubersihkan dengan air cinta ..
Agar terjaga dari perkataan sia-sia yang tak berguna ...

Kemudian air makrifat kumasukkan kedalam hidungku ..
Semoga Allah jadikan tiap tarikan nafasku dipenuhi dengan dzikir padaNya ...

Lalu wajah kotorku kusiram dengan air suci dari telaga al-kautsar
Dengan harapan wajah ini berseri-seri dengan cahaya indah saat berjumpa dengan Sang Kebenaran ...

Tak lupa lenganku kucelupkan kedalam air puja dan puji ..
Sambil berharap agar lengan ini ada hanya untuk membantu sesama...

Selanjutnya telingaku kubasuh dengan air kebesaran Allah ..
Aku berharap agar apa yang aku dengar hanyalah keagungan Tuhan dan aku dijauhkan dari pendengaran yang membawa dosa...

Kepalaku kubasahi dengan air tauhid ..
Agar fikiranku terbebas dari belenggu keduniawian ..

Akhirnya kakiku kumasukkan kedalam air taqwa ..
Semoga Allah bimbing langkah ke jalan yang penuh ridha .…

Subhanallah …. Alhamdulillah …. Wa La ilah illallah ... Allahu Akbar ..

Ya Allah jadikanlah wudhu sebagai perhiasan di kala aku hidup
Menjadi cahaya saat aku dalam kegelapan barzakh
Dan yang menjadi pembeda saat semua manusia dalam keadaan telanjang ...

Ketika muslim sudah mengetahui hakikat dari jalan syariat yang dia jalani, maka pintu-pintu hikmah akan terbuka, dan muslim tersebut akan lebih menghargai kehidupannya dan mencintai kehidupan dengan menjalankan syariat itu secara kaffah.

Ketika kita telah menjalankan syariat dan mengerti makna hakikat dari wudhu itu sendiri, kita akan lebih mencintai ibadah-ibadah syariat tersebut, .. kita akan terbebas dari belenggu ritual dan pelepasan kewajiban belaka ... Dan kita akan menuju fase berikutnya yaitu melepaskan diri dari penyakit-penyakit dalam jiwa yang menjadi penghalang (hijab) antara kita dan Tuhan ....

Subhanallah ...

... Kisah Keajaiban Al Qur'an: MAlaikat turut mendengarkan ...

Bismillahi minal Awwali wal Akhiri ... Tengah malam itu suasana tenang dan hening sekali. Usaid bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya.Putran ya, Yahya, yang masih balita sudah lama terlelap di sam pingnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk, seekor kuda siap tertambat.

Sewaktu-waktu jika perintah perang fisabilillah dari Rasulullah keluar, dia dapat dengan sigap menunggangnya. Di keheningan malam itu, Usaid membaca Alqur an dengan khusyuk dan penuh
penghayatan. Ayat demi ayat dia lantunkan dengan suara merdu. Ia membaca surah al-Baqarah ayat 1-4.

Ketika melantunkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya lari berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Sampai di ujung ayat keempat al-Baqarah tersebut, Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Usaid tidak melihat apa pun.

Bersamaan dengan berhentinya Usaid melantunkan ayat-ayat suci, kudanya kembali tenang. Usaid kembali melanjutkan bacaannya. “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orangorang yang beruntung.” (QS [2]: 5).

Kudanya kembali meronta, berputar-putar lebih hebat dari yang pertama. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya. Kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Alquran kudanya meronta, setiap kali Usaid diam kudanya juga diam.

Khawatir dengan keselamatan anaknya, Usaid membangunkan anaknya. Ketika itulah dia melihat ke langit, terlihat awan seperti payung yang mengagumkan, belum pernah dia lihat sebelumnya. Esok paginya, hal itu dia ceritakan kepada Rasulullah SAW.

Rasul bersabda, “Hai Usaid, itu malaikat yang turun mendengarkan engkau membaca Alquran. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah orang banyak akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup bagi mereka.”

Usaid sangat mencintai Alquran, bahkan sejak pertama kali mendengarkan ayat-ayat Alquran dilantunkan oleh Mush’ab bin Umair, dai muda yang dikirim Rasulullah SAW sebagai perintis dakwah di Kota Yatsrib. Saat itu, Mush’ab sedang menyampaikan Islam kepada orang-orang yang sudah masuk Islam, tiba-tiba Usaid datang.

Usaid berkata dengan nada menuding, “Apa maksud Tuan da tang ke sini? Tuan hendak mempengaruhi rakyat kami yang bodoh-bodoh. Pergilah Tuan sekarang, jika Tuan masih ingin hidup!” Dengan wajah tenang karena pantulan iman, Mush’ab menjawab, “Wahai pemimpin, silakan duduk bersama kami, mendengarkan apa yang kami bicarakan. Jika Anda suka apa yang kami bicarakan, silakan ambil. Dan jika Anda tidak suka, kami akan meninggalkan Anda dan tidak kembali lagi ke kampung Anda ini.”

Usaid setuju, lalu mulai mendengarkan Mush’ab menjelaskan Islam sambil membaca ayat-ayat Alquran. Rasa gembira terpancar di wajah Usaid. Dia langsung mengaguminya.

“Alangkah indahnya apa yang Tuan baca,” kata Usaid. “Apa yang dapat saya lakukan jika aku ingin memeluk Islam?” katanya lebih lanjut. Di bawah bimbingan Mush’ab, Usaid masuk Islam. Sejak itu Usaid men cintai Alquran seperti seseorang mencintai kekasihnya. Itulah Usaid bin Hudhair yang malaikat pun turun mendengarkan bacaannya.

SUBHANALLAH - ASTGHFIRULLAH ..

... Semoga tulisan ini bisa dibuat bahan pelajaran bagi para pembacanya ...

~ o ~

Temui Ibu Nak, Sekali Ini Saja !

Abdullah adalah seorang saudagar kaya yang sibuk. Sejak kecil dia memang sudah bercita-cita kelak akan sukses. Kesuksesannya berkat dorongan dari ibunya. Abudullah tidak ingin hidup miskin seperti keluarganya. Ketika usahanya semakin besar, kesibukan Abdullah semakin bertambah. Beruntung, Abdullah menemukan jodoh dari kalangan yang sama-sama sukses, meski mereka memiliki usaha yang berbeda. Nama istrinya Khadijah. Abdullah dan Khadijah menjadi pasangan yang ideal dalam segala hal. Hal itu tentu sangat membanggakan keluarganya, apalagi ibunya yang begitu menyayangi Abdullah.

Pada suatu hari, Abdullah membeli rumah di luar kota dan berencana merintis usaha di kota tersebut.
”Berarti kau akan meninggalkan kota ini?” Tanya sang ibu sedih.
Abdullah memeluk ibunya. “Ibu bisa ikut bersamaku ke kota itu,” ujar Abdullah.
“Ibu betah disini. Ini adalah kota kelahiran sekaligus ingin menjadi kota di mana Ibu meninggal kelak.”
“Ibuku sayang, jangan khawatir. Kalau Ibu tidak ikut dengan kami, kami akan sering menengok Ibu,” kata Abdullah.
Dengan berat hati, akhirnya sang ibu merelakan Abdullah dan istrinya pindah.
“Ibu sudah tua. Sering-seringlah menengok ibu.” Pesan ibu dengan air mata mengalir.
Abdullah mengangguk.

Kesuksesan Abdullah berulang. Di kota yang baru, Abdullah mencapai sukses, bahkan lebih sukses. Kesuksesan Abdullah seiring dengan kesibukan yang dia miliki. Setiap hari, dia harus melayani begitu banyak pelanggan sehingga sejak kepindahannya dia belum pernah menengok ibunya. Khadijah selalu menggantikan suaminya untuk berkunjung ke rumah ibunya.

Jika sang ibu bertanya mengenai Abdullah, Khadijah mengatakan, “Dia sungguh sibuk, Ibu. Dia belum sempat menengok Ibu,” jelas Khadijah.
Ibu begitu rindu pada Abdullah. Ya, kesibukan Abdullah memang semakin menggila. Selain sibuk melayani pelanggan, Abdullah harus berkunjung dari satu kota ke kota lain untuk membeli barang dagangan.

“apakah Abdullah merindukan Ibu seperti Ibu merindukannya?” Tanya ibu Abdullah sambil menatap Khadijah.
Dengan sigap Khadijah menjawab, “Tentu saja dia merindukan Ibu. Tapi, semoga Ibu mengerti akan kesibukannya. Kesuksesan seperti inilah yang telah Ibu dan suamiku cita-citakan sejak lama, bukan?” Tanya Khadijah
Ibu tertunduk diam. Dalam hatinya, membenarkan apa yang dikatakan menantunya. Ia selalu mendoakan anaknya akan menjadi orang yang sukses dan bisa membeli apa pun yang dia mau. Bukankah saat ini kiriman Abdullah pun tak pernah absen ada di rumahnya ?

“Anak Ibu sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk kesuksesannya. Semoga Ibu bangga, “ lanjut Khadijah.
“Tapi, Ibu sangat merindukannya. Katakanlah pada suamimu, datanglah kemari walau hanya satu kali.” Kata ibu Abdullah dengan gemetar.
Khadijah lalu mengatakan hal itu pada Abdullah.
“Aku pun sangat merindukannya, tapi aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku.” Abdullah beralasan.
“Datanglah sebentar,” saran Khadijah.
“Aku yakin Ibu mengerti dengan kesibukanku,” ujar Abdullah.

Hari demi hari berlalu. Abdullah tetap tidak memiliki waktu untuk mengunjungi ibunya.
Khadijah datang ke tempat sang ibu dan menjelaskan mengenai kesibukan suaminya. Rupanya Ibu dapat memahami itu, tapi tetap mengatakan, “Katakan pada suamimu bahwa Ibu sangat merindukannya dan datanglah kemari walau hanya satu kali.”

Ketika Khadijah mengatakan itu pada Abdullah, Abdullah sangat bangga pada ibunya.
“Ibu yang mendorongku untuk sukses. Aku yakin Ibu bangga padaku dan beliau memahami kesibukanku.” Katanya.
“Datanglah sebentar ke rumah Ibu,” pinta Khadijah.
“Ya, aku akan menyempatkannya jika waktuku sedikit luang.”

Namun, niat Abdullah tak pernah kesampaian. Dia semakin sibuk dan lupa akan kerinduan ibunya.
Sampai suatu hari, seorang tetangga ibunya datang dan menyampaikan berita mengejutkan.
“Ibumu berpesan, datanglah ke rumah, walau hanya satu kali. Ibumu jatuh sakit karena memendam rindu padamu.” Kata tetangga ibunya itu.
Abdullah dan Khadijah langsung pergi ke kota ibunya. Namun, kedatangan mereka terlambat. Ketika tiba di rumah, ibunya sudah dipanggil oleh Sang Khalik. Abdullah langsung memeluk jasad ibunya.

“Ibu, ini anakmu. Aku datang menjengukmu,” ucapnya lirih. Rasa sesal menyeruak dalam dirinya. Begitu pedih sakit yang dirasakannya ketika tanah mengubur jasad ibunya.
Berkali-kali, Abdullah bertanya pada istrinya, “Apakah aku sudah menunaikan Ibu untuk menjenguknya walau hanya sekali saja?” tanyanya dengan gemetar.
Khadijah menggenggam tangan Abdullah.
“Inikah konsekuensi dari kesuksesan yang aku peroleh?” Tanya Abdullah. “seandainya Ibu memberiku kesempatan untuk menatap wajahnya yang teduh dan senyumnya yang indah, aku tidak akan menjenguknya hanya satu kali, tapi setiap kali. Ibu, maafkan aku,” lanjut Abdullah.

Rintihan Abdullah begitu menyayat. Kemudian, dia bersimpuh di kuburan ibunya. Air matanya membanjir. Kini, hanya penyesalan yang dia miliki.

“jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orangtuamu. Barang siapa mengabaikan orangtuanya maka dia kafir.” HR. MUSLIM

... Ternyata SIFAT KITA dengan SIFAT BAGINDA RASULULLAH SAW CUMA BEDA SEDIKIT ...

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...Tahukah Sahabat beda kita dengan Baginda Rasulullah SAW ternyata cuma sedikit lho ....

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit bersedekah, ..
kalau kita sedikit bersedekah …

Kalau Rasulullah sedikit makan, ..
kalau kita sedikit-sedikit makan …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit bekerja, ..
kalau kita sedikit sekali bekerja …

Kalau Rasulullah sedikit tidur, ..
kalau kita sedikit-sedikit tidur …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit shalat, ..
kalau kita sedikit sekali shalat …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berjuang, ..
kalau kita sedikit sekali berjuang ...

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berdzikir, ..
kalau kita sedikit sekaliber dzikir…

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit cobaan, ..
kalau kita sedikit sekali cobaan …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berkorban, ..
kalau kita sedikit sekali berkorban ...

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit dakwah, ..
kalau kita sedikit sekali dakwah …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berpuasa sunnah, ..
kalau kita sedikit sekali puasa sunnah …

Kalau Rasulullah sedikit HARTA, ..
kalau kita sedikit-sedikit HARTA …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit tahajud, ..
kalau kita sedikit sekali tahajud …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit dhuha, ..
kalau kita sedikit sekali dhuha …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit membaca Qur’an, ..
kalau kita sedikit membaca Qur’an…

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit mengajarkan ilmu, ..
kalau kita sedikit mengajarkan ilmu…

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit memaafkan, ..
kalau kita sedikit sekali memaafkan …

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit MENYAMPAIKAN, ..
kalau kita sedikit sekali MENYAMPAIKAN ....

Bagaimana sahabat ...?
semoga menjadi renungan dan manfaat bagi kita semua ...

.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

Barakallahufikum ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

♥ Ketika Harta Menjadi Fitnah ♥

(⁀‵⁀)❤ 。 ◠‿◠。 ❤ (。◕‿◕。) ❤
.`⋎´ ❤ ¸.•°*”˜˜”*°•.❤ .
❤ ¸.•°*”˜˜”*°•.❤ (⁀‵⁀)❤
.`⋎´ ❤
♥ Ketika Harta Menjadi Fitnah ♥

Harta yang kita miliki adalah fitnah yang dapat melalikan kita dari beribadah kepada Allah SWT. Akan tetapi, harta juga dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT. jika kita bisa Mensyukurinya.

Attantawi mengatakan dalam Buku tafsirnya, “ yang dimaksud dengan harta adalah fitnah Yaitu, ketika harta itu membuat seseorang mengabaikan Kewajibannya sebagai hamba dalam beribadah kepada Allah SWT”.

Tetapi, ketika harta itu bisa membuatnya lebih dekat kepada Allah SWT, dengan banyak membelanjakannya Kejalan yang diridhai Allah SWT, maka, harta itu Akan menjadi kebaikan yang menjumpainya diakhirat nantinya.

Rasulullah SAW Mengatakan, “ berbuatlah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan maut akan menjemputmu esok”.

Sungguh berat bagi kita untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhirat, adapun yang terpenting adalah keikhlasan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT harus kita tanamkan dengan kuat dalam hati dan jiwa

Jangan sampai hanya karena mengejar dunia kita melupakan kehidupan kekal diakhirat nantinya. Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dunia dan kebaikan akhiratnya serta menyelamatkan kita dari api neraka,.

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Hak cipta adalah milik Allah SWT semata. Ilmu adalah amanat Allah yang harus disampaikan. Kekeliruan tidak lebih daripada kebodohan saya sebagai penyampai, semoga ampunan Allah Maha Luas. Dipersilahkan yang mau TAG / SHARE

♥ SALAM SANTUN UKHUWAH FILLAH ♥
♥…...….……….…...♥ •.¸.• ♥…...….……….…...♥

Aku Menunggumu karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala

Bismillahir-Rah maanir-Rahim ... Ini bukan sekedar kata-kata agar kamu jatuh hati padaku, namun ini
adalah kejujuranku. Mengapa aku berkata seperti ini? Karena aku menyukai
orang-orang yang mencintaiNya. ... yang mencintai RasulNya... dan denganmu...
kuharap keteguhanmu bisa mengajakku serta untuk semakin mencintaiNya. ..

Aku merindukanmu karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala

Ini bukan untaian rahasia dalam hatiku untuk memikatmu.Mengapa aku
berkata seperti ini? karena aku tahu mengucapkan ikrar suci itu
menyempurnakan hidupku.Dan Pernikahan adalah sunnah Rasullullah dan
Rasulullah adalah kekasih ALLAH.Cinta adalah anugerah-Nya yang ditumbuhkan
dihati orang-orang yang dikehendaki-Nya.Bagaimana aku tidak merindukan
kehadiranmu wahai kekasih..to come in my life ???

Aku menunggumu karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala

Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian.Mengapa aku berkata
seperti ini? Karena aku tahu,diriku terlalu banyak kekurangan dan
karenanya aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku
yang tegas dan yang lebih tangguh untuk menguatkan hatiku yang lemah dengan ijin-Nya.

Aku tahu terlalu banyak yang harus aku perbaiki karenanya,aku menunggumu untuk menjadi pendamping hidupku,aku menunggumu untuk
lebih membimbingku dengan tulusmu,untuk lebih mengajariku dengan
sabar hingga kenikmatan imanku terhadapNya semakin dalam dengan
ijin-Nya,disetiap harinya untuk selama-lamanya..Aamin ya Rabbal'alamin...

Aku tahu,dalam hatiku...aku tak ingin hidup sendiri, karenanya, aku
berharap ALLAH menganugerahkan padaku seorang imam untuk berbagi
banyak hal dan menerima apa adanya diriku beserta keluargaku.. .Kekasih... bila Engkau benar-benar ada dalam hidupku,semoga ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala memantapkan hati kita dan mendekatkan kita dijalan yang lebih ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala Ridhoi...Aamiin ya Rabbal'alamin.

Aku mencintaimu karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala,aku merindukanmu karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan aku menunggumu karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala...

Diraga manakah jiwamu bersemayam?? ?Dari sini aku menatap jejakmu dengan raga yang menari bersama angin diantara gemuruh ombak kerinduanku,Rasakan getarku yang membiarkan selarik bintang menemanimu serta untuk menjemputku,meski mungkin tak ada peta yang bisa dirimu genggam.

ijinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan ijin-Nya...

Ya Rabbi... redamkanlah rinduku dijalan yang terbaik menurut Engkau untuk dunia dan akhiratku ..Aamin ya Rabbal'alamin.....

Bila kerabat dan teman tak lagi cukup untuk menemani kehidupanku,
maka hari itu adalah yang aku tunggu apakah dia,jawaban itu???

SUBHANALLAH - ASTGHFIRULLAH ..

... Semoga tulisan ini bisa dibuat bahan pelajaran bagi para pembacanya ...

~ o ~

... Pak Tua dan Kereta ...

Bismillahir-Rah maanir-Rahim ... Pernahkah Anda mendengar cerita Pak Tua dan kereta api? Makna yang dikandung cerita ini demikian lekat dengan kehidupan kita sehari-hari, akan tetapi sering kali kita lalaikan begitu saja. Jika Anda belum pernah mendengarnya, maka inilah ceritanya...

Suatu ketika, seorang kakek dengan penampilan yang cukup berwibawa masuk ke gerbong sebuah kereta api. Kakek tersebut terlihat cukup tua dan berwibawa hingga siapa saja yang melihatnya pasti menaruh hormat kepadanya. Seperti penumpang lainnya, Si Kakek tentu mencari tempat duduk yang cocok untuknya karena kereta api akan jalan sebentar lagi. Ia telusuri deretan bangku demi bangku untuk mencari tempat duduk yang kosong.

Pertama kali ia melalui bangku berisi anak-anak yang lagi asyik bermain;

"Assalaamu'alai kum?", sapanya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh, Selamat datang Kek...", jawab mereka.

"Maaf anak-anak, adakah tempat duduk yang kosong untukku?" tanya si Kakek.

"Oh... sayang sekali Kek, sebenarnya kami siap membantuKakek dengan senang hati karena Kakek adalah orang yang demikian kami hormati. Akan tetapi kami masih anak-anak yang gemar bermain, kami khawatir jika Kakek akan terganggu dengan kegaduhan kami selama di perjalanan, Kakek cari tempat duduk lainnya saja", jawab mereka.

Maka Si Kakek pindah ke deretan bangku berikutnya... di situ ia mendapati muda-mudi yang sedang asyik berpacaran. Mereka duduk berduaan dengan mesra sambil sesekali melantunkan bait-bait puisi yang romantis:

"Assalaamu'alai kum?", sapanya.

"Wa'alaikumussa laam warahmatullahi wabarakaatuh, selamat datang Kek, ada yang bisa kami bantu?" kata mereka.

"Hmm... maaf adik-adik, adakah tempat kosong untukku?" tanya Si Kakek.

"Oh Kek, tentu ada... akan tetapi sebagaimana yang Kakek lihat, kami adalah anak-anak muda yang sedang asyik berbulan madu... kami khawatir Kakek akan merasa risih melihat kami bermesraan selama di perjalanan. Karenanya, lebih baik Kakek mencari tempat duduk lainnya" jawab mereka.

Sang Kakek kembali melanjutkan perjalanannya menyusuri gerbong kereta tersebut hingga ia sampai di deretan kursi yang ditempati oleh para pengusaha. Mereka sedang asyik membicarakan proyek-proyek besar yang sedang atau akan mereka garap. Sambil membentangkan peta usaha mereka terlibat dalam pembicaraan serius hingga salam hangat yang penuh wibawa tersebut terdengar...

"Assalaamu'alai kum warahmatullahi wa barakaatuh!" kata Sang Kakek.

"Oh.. Wa'alaikumussal aam warahmatullaahi wa barakaatuh... Ada apa Pak?" jawab mereka.

"Maaf, bisakah bapak-bapak geser sedikit untuk memberiku tempat duduk?" pinta Si Kakek.

"Kakek yang terhormat, sebenarnya Kami senang hati menerima Kakek di sini... akan tetapi Kakek lihat sendiri bahwa kami sibuk membicarakan bisnis dan usaha kami. Kami khawatir Kakek akan terganggu dengan kesibukan kami selama di perjalanan nanti... jadi, sebaiknya Kakek cari tempat lain saja", jawab mereka.

Demikianlah, lagi-lagi Si Kakek harus kembali berjalan terhuyun-huyun di tengah gerbong kereta api untuk mencari tempat duduk. Demikian seterusnya, tiap kali ia melewati sederetan tempat duduk selalu ada saja alasan mereka untuk menolaknya. Mereka memang menghargai Si Kakek mengingat usianya yang telah lanjut dan pancaran wibawanya, akan tetapi ujung-ujungnya mereka tidak juga memberinya tempat.

Akhirnya, setelah menyusuri gerbong dari ujung, tibalah Sang Kakek di deretan kursi terakhir... Nampak di situ sebuah keluarga duduk bersama. Seorang ayah dengan baju takwa dan pecinya, lalu ibu dengan jilbab dan busana muslimahnya dan dua orang anak mereka yang masih kecil namun sopan-sopan.

Melihat Kakek yang nampak kecapaian tadi, kontan si Ayah berkata:

"Assalaamu'alai kum Kek, ada yang bisa kami bantu?"

"Wa'alaikumussa laam warahmatullahi wa barakaatuh, oh terima kasih banyak...", sahut Si Kakek.
(Belum lagi si Kakek mengutarakan hajatnya, lelaki tersebut segera menimpali):

"Muhammad, ayo kamu duduk sama Abi di sini; dan Ahmad, kamu geser ke sebelah sana... biar Kakek duduk di sampingmu", kata Sang Ayah kepada kedua anaknya. Mereka pun segera menuruti perintah ayahnya dan memberikan tempat duduk bagi Si Kakek.

Alangkah bahagianya Si Kakek mendapat perlakuan baik seperti itu. Bukan saja senang mendapat tempat duduk, akan tetapi ia lebih bahagia karena merasa dihormati dan dihargai oleh mereka. Kepenatannya mencari tempat duduk selama ini sirna seketika begitu ia mendapat tempat yang cocok tersebut.

Priiiit!!! Bunyi peluit tanda kereta segera berangkat terdengar, dan perjalanan pun dimulai. Seperti biasa, dalam perjalanan kereta tersebut singgah di beberapa stasiun sebelum berhenti di kota tujuan. Dan tiap kali kereta tersebut berhenti, selalu ada penjaja makanan yang menawarkan dagangannya kepada para penumpang. Nah, ketika berhenti di stasiun pertama, terdengar suara seorang pedagang asongan yang menawarkan berbagai makanan ringan, maka Si Kakek memanggilnya. Ketika orang tersebut datang, Si Kakek berkata kepada keluarga yang duduk bersamanya: "Ayo, ambil apa saja yang kalian inginkan.. jangan malu-malu".

Maka mereka pun memesan semua makanan yang mereka suka.. lalu Si Kakek mengeluarkan dompetnya dan membayar semuanya. Kontan seluruh penumpang bengong melihat kejadian tersebut. Mereka berbisik: "Wah, kaya juga ternyata Kakek itu.. enak ya, ditraktir makan sesukanya.."

Tak lama lagi, bagian restorasi pun lewat.. seperti biasa, mereka menawarkan menu-menu spesial seperti nasi rames, nasi goreng, ayam goreng dan sebagainya. Si Kakek kembali memanggilnya dan menawarkan kepada keluarga tadi untuk memesan apa saja yang mereka inginkan.. lalu membayar seluruhnya. Maka para penumpang lainnya makin heran dengan pemandangan tersebut, dan mereka mulai menyesali perbuatan mereka yang menolak Si Kakek untuk duduk bersama mereka sebelumnya.

Beberapa jam kemudian, kereta api tadi singgah di stasiun berikutnya. Maka terdengarlah suara penjaja permen cokelat yang menawarkan dagangannya. Maka ia pun dipanggil oleh Si Kakek dan untuk ketiga kalinya ia menawarkan kepada keluarga tersebut untuk memilih cokelat apa yang mereka inginkan. Setelah masing-masing mengambil sesukanya, Si Kakek kembali mengeluarkan dompetnya dan membayar seluruhnya. Lagi-lagi para penumpang dibikin heran dengan pemandangan tersebut dan makin menyesal.

Akhirnya, setelah menempuh beberapa jam perjalanan, tibalah kereta api di stasiun tujuan.. namun, ada suatu hal yang tidak biasanya terjadi di sana. Para penumpang menyaksikan ada konvoi besar yang menyambut kedatangan kereta tersebut. Mereka melihat para pejabat dan sejumlah pasukan siap siaga di kanan-kiri gerbong kereta. Lalu begitu kereta berhenti, masuklah seorang laki-laki dengan pakaian kebesaran dengan dikawal oleh beberapa orang memeriksa bangku kereta satu persatu. Betapa kagetnya para penumpang ketika mendapati bahwa orang ini adalah Bapak Presiden yang khusus datang untuk menjemput tamu kehormatannya.

Namun, mereka lebih kaget lagi ketika tahu bahwa tamu kehormatan tersebut adalah si Kakek tua yang duduk di akhir gerbong, yang awalnya mereka tolak untuk duduk bersama mereka.

Begitu menghampiri Si Kakek, Bapak Presiden langsung memeluknya erat-erat dan menyalaminya dengan hangat. Ia pun menawarkan agar Si Kakek dijemput dengan mobil pribadinya untuk diantar ke istana dan mendapat jamuan spesial.. ya, bahkan sangat spesial!!

Sang Kakek menerimanya dengan senang hati, namun dengan syarat bila keluarga yang duduk bersamanya juga mendapat perlakuan sama. Presiden pun menerima permintaannya dengan senang hati, dan saat itulah para penumpang yang ada di gerbong tadi menyesal luar biasa atas penolakan mereka.. mereka berharap andai saja mereka membiarkan Kakek tersebut duduk bersama mereka dan menghentikan sejenak kesibukan mereka untuk memberinya perhatian, atau meluangkan sedikit waktu dan tempat agar Kakek tadi dapat duduk bersama mereka.. atau.. tapi sayang, semuanya telah terlambat dan perjalanan telah berakhir.. yang tersisa hanyalah penyesalan demi penyesalan.

Nah, saudara pasti bisa menebak siapakah Kakek tersebut?

Benar.. dialah.. agama.. yang selama ini kita hargai dan kita hormati akan tetapi sering kali kita kesampingkan dalam hidup ini. Ketika nilai-nilai agama hendak ditanamkan ke anak-anak, kita menolaknya dengan alasan: "Khan mereka masih kecil.. biarlah mereka bebas bermain, bebas berpakaian, dan lain-lain.. belum saatnya mereka disuruh menjadi orang 'alim". Dan akhirnya masa kanak-kanak terlewatkan begitu saja.

Kemudian ketika mereka beranjak dewasa kita pun menolaknya dengan alasan: "Kasihan kalau remaja harus dikekang dengan aturan agama, tidak boleh bebas bergaul dan berteman dengan lawan jenis.. atau, kasihan kalau mereka harus mengisi bulan madu dengan acara-acara keagamaan, biarlah mereka menikmatinya terlebih dahulu.. dan semisalnya", maka masa itu pun terlewatkan juga.

Kemudian ketika mereka telah beranjak dewasa dan mulai tersibukkan dengan berbagai pekerjaan, lalu datang 'tawaran' untuk menerapkan agama dalam kehidupan mereka, suara sumbang tersebut kembali terdengar.. "Wah, kita sekarang lagi sibuk-sibuknya mengurus perusahaan, proyek, bisnis dan lain sebagainya.. kita tidak ada waktu untuk mempelajari Islam dan menerapkannya sedemikian rupa".

Akhirnya umurpun berlalu demikian cepat tanpa mereka sadari dan tibalah masing-masing di stasiun akhirnya.. tempat mereka menuai hasil dari yang selama ini mereka usahakan.. ajal mereka telah habis dan kesempatan itu telah berlalu. Mereka hanya bisa bengong dan menyesal menyaksikan orang-orang yang selama ini mereka anggap 'kolot', 'sok alim' dan lain sebagainya karena demikian menerapkan ajaran agama: mereka iri luar biasa menyaksikan besarnya penghargaan yang diberikan atas kesediaan mereka untuk bersama Si Kakek (baca: Islam) ketika orang-orang menolaknya.. ternyata itu semua membuahkan hasil yang tak diduga: Kenikmatan selama perjalanan (baca: dunia) dan kebahagiaan distasiun tujuan (baca: akhirat)..

Wallahu A'lam bishawab ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Tetesan Air Mata ...

eramuslim - Rasullulah bersabda, "Tiada suatu yang lebih kusukai dari dua tetesan, yaitu tetesan darah yang tumpahan darah karena jihad fisabilillah dan tetesan air mata yang mengalir karena rasa takut dan rindu kepada Allah" (HR Turmudzi). Dalam riwayat lain, "Tiada setetes yang lebih disukai Allah 'Azza wajla daripada setetes darah di jalan Alla". (HR Aththahawi). Betapa mahalnya tetesan air mata yang mengalir itu karena ibadah, tetesan air mata itu menjadi benda berharga. Di tengah-tengah kehidupuan yang serba mekanis dan teoritis, fatwa-fatwa pun sudah tidak terdengar bijak dan nyaman untuk didengar kita. Fatwa itu tidak menyentuh lagi, karena banyak yang diobral dan menggombal, bahkan diintrik-intrik oleh muatan politik. Hampir saja kita kehilangan potensi diri.

Di tengah-tengah kehidupan itu, pernahkah kita, barang sekali, menjerit, menumpahkan air mata ketika kita bangun di tengah malam, mengadukan hidup yang penuh dengan nista dan dosa ini kepada Dia yang Maha Rahmat? Ibarat tanah yang gersang, padang yang kering semua, tetumbuhan yang layu, maka datanglah rintik hujan jatuh dari langit, begitulah air mata penyesalan, air mata kerinduan, air mata manusia yang tawadhu' dan para penaka yang bertaubat, bagaikan menghapus 'kegersangan' jiwa yang nista tadi. Jiwa yang layu menjadi tegak dan tumbuh kembali optimisme, kegelisahan qalbu yang gersang dengan bergagai nista, kini pupus, bagaikan debu-debu yang hanyut terbawa arus.

Rasullulah Saw. kekasih Allah, merengguk menumpahkan air mata, karena penuh harap untuk jumpa denga-Nya? Sayyidina Abu Bakar ash-Shidiq ra. senantisa menangis ketika menegakkan shalat? Mereka adalah manusia pilihan Allah. Mereka adalah orang-orang yang punya derajat tinggi di depan Allah.Dalam Suatu hadits seusai shalat (fardu) Rasullullah Saw. beristighfar kepada Allah tiga kali, "Ya Allah Engkau Maha Pemberi ketentraman dan perdamaian. Dari Engkaulah datangnya ketentraman dan perdamaian, wahai Rabb yang Maha Memiliki keagungan dan kemulyaan." (H.R.Muslim).

Sesungguhnya, menangis di dunia itu lebih baik bagi kita ketimbang kita menangis di akhirat nanti. Sebab itu, sudah sepantasnyalah setiap kita waspadai diri, agar kita terhindar dari kegersangan jiwa yang nista, agar kita terhindar dari tipe manusia yang tidak tahu bertaubat. Padahal Rasulullah bersaba, "Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang yang menangis karena takut kepada Allah" (HR.Tirmidzi dan Abu Hurairah ra).

Kita mengarungi samudra dunia, bukan untuk tenggelam terpikat oleh ilusi fatamorgana. Kayuhlah biduk kehidupan kita, dan seberangi samudra dunia untuk mencapai tujuan abadi surgawi. Kerahkan seluruh potensi untuk tetap survive dalam perjuangan menembus badai samudra, sesekali kita boleh menyelam, tetapi ingatlah! Tujuan kita bukan untuk mati tenggelam, tetapi tujuan kita yang hakiki adalah mencapai pantai kebahagiaan sebagai ultimate goal dari segala makna yang kita berikan untuk kehidupan.

Kita tengok wajah kita setiap hari di muka cermin, bersolek dan hiasi tubuh kita, tetapi jangan lupa menengok pigura ruhani kita. Hiasi dan percantik qalbu itu, adakah hari ini iman kita lebih baik dari hari kemarin? Adakah prestasi amal kita lebih baik menyongsong hari-hari yang semakin singkat dan pendek. Lahir, hidup, mati, kemudian dilupakan orang! Tergolek abadi menanti pengadilan akhir dari kehidupan yang panjang.

Ya Allah apa yang telah diperbuat oleh hamba selama ini? Jawabannya ada dalam dada masing-masing. Apakah hamba hanya mengumpukan dosa dan menanti kematian? Jawabannya, entahlah, hati kita yang menjawab dengan lancar walaupun lidah terdiam malu. Anas ra. berkata, "Pada suatu hari, Rasullulah Saw. berkhutbah, belum pernah saya mendengar khutbah seperti ini, lalu beliau bersabda, 'Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis.' Mendengar ucapan Rasullullah ini, seluruh sahabat menutup mukanya masing masing sambil menangis tersedu-sedu" (HR.Bukhari- Muslim).

Alah berfirman dalam QS an-Najm ayat 59-60, "Apakah setelah mendengar keterangan ini, engkau merasa heran lalu tertawa dan tidak menangis?" Selanjutnya dalam QS al-Isra: 109, Allah berfirman, "Dan sujudlah/tersungkurlah mereka sambil menangis, dan mereka bertambah khusuk." Oleh sebab itu, menangislah sebelum datang hari dimana engkau akan ditangisi.

Bagaimana dengan kita? Pernahkah kita seperti manusia pilihan Allah itu? Tatkala kita lahir, kita menangis dan orang-orang di sekeliling kita tertawa terbahak-bahak bahagia karena menyambut kedatangan kita, maka ketika kita mati nanti, jadikanlah kita tertawa bahagia karena akan jumpa dengan Allah Sang Maha Kekasih, walaupun orang-orang yang kita tinggalkan menangis pilu karena kehilangan anggota keluarga yang mereka cintai.

— Walohualam.. salam santun Uhwah Fillah,,

Saat kita menanam padi... Rumputpun ikut tumbuh ......

Saat kita menanam padi... Rumputpun ikut tumbuh ......

TAPI saat kita menanam rumput...
Tidak pernah tumbuh padi

Dalam melakukan "kebaikan"... Kadang² hal yang "buruk" turut menyertai ......

NAMUN saat melakukan "keburukan"...
Tidak ada "kebaikan" bersamanya....

Jangan bosan untuk berbuat "baik"...
Meski kadang tidak sempurna.

Manusia menjadi sempurna justru karena memiliki...
"Kekurangan" disamping "Kelebihannya".
Maka kita tetap Bersyukur, Kita masih di beri kesempatan untuk terus memperbaharui.. ..dan memperbaiki segala kekurangan yang ada pada kita.

... WANITA SHALIHAH ITU ...

Pandai MENJAGA DIRINYA…
Gemar melakukan PUASA…
Sholat malamnya TERJAGA…
Kata-katanya BERNADA…
Pembawaannya ANGGUN dan BERWIBAWA…

Wanita Shalihah itu...
Pandai MENJAGA LISANNYA….
Menjauhi GHIBAH dan DUSTA…
Pandai Menyimpan RAHASIA…

Dia pandai MENGATUR HARTA…
Tidak suka BERFOYA-FOYA…
HEMAT dan CERMAT dalam BERBELANJA…

Dia MENYEJUKKAN di mata suaminya...
Selalu Riang dan PENUH CINTA…
SANTUN dan SOPAN dalam BERTUTUR KATA…

Dia TA’AT pada Allah dan Rasul-Nya…
Dia TA’AT pada suaminya…
Dia QONA’AH dan PENGHIBA…
Dia TABAH MENDERITA…

Di pelupuk matanya berbinar CAHAYA…
Di mulutnya terlantun DO'A…
Di hatinya tersimpan… ”MUTIARA”

Wanita Shalihah itu,
Hatimu tentram ketika MELIHATNYA…
Jiwamu senang ketika MEMANDANGNYA…
Perasaanmu gembira ketika mendengar PENDAPATNYA….

Dialah PERHIASAN TERINDAH di dunia…
Penghias KEHIDUPAN suaminya…

“Tiada kekayaan yang di ambil seorang mukmin setelah takwa kepada Allah yang lebih baik dari istri shalihah.” [Hadits Riwayat Ibn Majah]

***

B I S M I L L A H . . .

Ya Allaah... semoga Engkau memperbanyak wanita shalehah di dunia ini dan memasukkan saya dan saudari-saudariku tercinta seiman ke dalamnya.

... Kemuliaan yang Terselubung! ...

Pernah tejadi di dalam sejarah:

Suatu hari, Rasulullah SAW bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika bercengkrama dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.

Kemudian, orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan senyum.

Semakin marahlah orang Arab Badui tersebut. Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini, selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui tersebut dengan makian pula. Terjadilah perang mulut. Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. Ia meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.

Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!"

Rasulullah menjawab, "Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnaan lalu mencelamu, kulihat tenang, diam dan engkau tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian, dan aku tersenyum karena ribuan malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepadamu, kepada Allah SWT."

Begitu pun yang kedua kali, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu.

Hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya.

Setelah itu menangislah abu bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang terselubung.

Maka dari itu kita bersama-sama mengoreksi diri, bagaimana dengan diri kita? ingat koreksi ke dalam, jangan melihat keluar!

Kita datangkan rombongan-rombongan iblis dengan membalas cacian, fitnah yang datang pada diri kita atau dengan kesabaran kita datangkan rombongan malaikat yang siap memohonkan ampun kepada kita?

Kisah menyentuh : ... SURAT KEMATIANMU ....

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... MALAM ketika kau datang dan langsung duduk di sebelahku, memelukku, dan menyandarkan kepalamu di bahuku, aku terdiam.

Bahkan kuurungkan niatku untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah kupendam selama lima tahun ini. Karena kamu tak sedang ingin bicara. Hanya bersandar di bahuku dan memelukku dengan erat, seolah tak ingin lepas. Hingga kurasakan otot tanganmu yang kecil itu seperti membelit tubuh dari samping kiriku.

Namun aku memberanikan diri untuk bicara. Karena kupikir, terlalu berat menanggung rasa bersalah ini selama lebih dari setengah dasa warsa, sebuah waktu yang tak pendek untuk menyembunyikan sebuah kebohongan. Sedang aku mencintaimu dengan tulus, dan tak ingin kehilanganmu. “Sayang, tolong beri kesempatan aku bicara, lima menit saja,”.

Kali ini dia tak hanya meresponku dengan diam dan geleng-geleng kepala. Jari telunjuknya bahkan langsung menutup bibirku, hingga lagi-lagi kubatalkan niatku.

“Plizzzzzzz, jangan kau ajak aku bicara. Kali ini saja! Aku sedang ingin memelukmu sekuat tenagaku, selama mungkin, sampai akhir hidupku. Karena aku takut akan kehilangan kesempatan ini, sehingga menyesal di kehidupan nanti,” tuturnya sambil terus menenggelamkan kepalanya di bahuku, hingga pundakku terasa berat.

Setelah itu, kau terdiam. Hening. Sunyi. Suasana di taman belakang rumahmu ini hanya menyisakan suara alam; semilir angin dan suara serangga malam. Aku baru ingat, inilah tempat yang sama di masa lalu, ketika aku memutuskan memilihmu sebagai pendamping hidupku. Di kursi yang sama ini, kaupun dulu memeluk dan menyandarkan kepalamu di bakuku dengan erat. Itu tujuh tahun lalu.

Satu bulan setelah itu, kita membacakan ikrar di depan penghulu, untuk mengikat simpul janji kehidupan rumah tangga yang abadi. Aku bahagia dan kaupun kuyakin merasakan yang sama. Namun dua tahun setelah pernikahan kita, aku menyakitimu –tanpa kau tahu. Bahkan hingga kini sekalipun.

Sebab selama lima tahun aku pendam sebuah rahasia besar, sebelum satu minggu lalu kuputuskan berhenti dari kesalahan ini. Berniat meminta maaf atas kesalahan terbesarku terhadapmu. Bila perlu, akan kucium kakimu dengan bersimpuh. “Kau harus tahu sayang, bahwa lima tahun perjalanan rumah tangga yang seolah menyenangkan ini, lama kuisi dengan kebohongan.

Sebuah dusta yang mungkin tak termaafkan bagimu. Dan hari ini, ingin aku mengakui semua dosa itu dan berharap atas maafmu, yang kuragukan akan kauberikan kepadaku,”bersitku dalam hati.

Masih hening. Pun sunyi yang masih saja menyeruak, merindingkan bulu kakiku. Sampai ku tersadar, beban di pundaku serasa kian berat saja. Pelukanmu kian kaku mengunci tubuhku. Dan sentuhan tanganmu seperti memancarkan dingin. “Sayang, apakah kamu sakit? Biar kita ke dalam saja. Kamu harus mengistirahatkan tubuhmu di kamar,” ungkapku.

Dia tetap lelap, seolah tak mendengar ucapanku. Kucoba gerakkan tubuhnya. Kuangkat kepalanya, tapi berat. Matanya tetap terpejam. Aku pun memutuskan untuk membopongnya. Kucoba lepaskan pelukan tangannya dari tubuhku, tetapi tak berhasil. Aku merasakan tangannya kian dingin. Dia pun tak berreaksi sama sekali. Rini sayang, bangun. Ayo kita ke dalam,” pintaku dengan menepuk pipi kirinya. Tetapi lagi-lagi dia tak berreaksi.

Aku mulai panik. Dengan sedikit keras, kulepaskan pelukan tangannya. Dan akhirnya berhasil. Dengan cepat kuangkat tubuhnya ke dalam kamar. Kubaringkan tubuhmu secara perlahan ke tempat tidur. Kembali kucoba membangunkanmu, tapi gagal. Kau tidur sangat lelap? Aku semakin panik saja. Kudekatkan punggung telapak tanganku tepat di depan hidungmu. Oh tidak, nafasmu terhenti. Kupegang lehermu, nadimu pun tak berdenyut.

Dalam kondisi panik itu, aku akhirnya bisa memastikan, itriku telah pergi meninggalkanku selamanya. Tangisku pun pecah, mengisi seruangan rumah yang hanya kami tempati berdua, selama tujuh tahun ini.

Aku menangisimu dengan keras, sambil memelukmu erat. “Tidak sayang, kamu pasti tengah bercanda dan menghiburku. Bangun sayang, jangan kau tinggalkan aku. Sungguh, aku tak sanggup,” teriakku sambil menatap wajahnya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Aku berharap masih ada keajaiban, sehingga dia masih bisa hidup bersamaku untuk waktu yang panjang, sampai masa tua. Masa di mana kualitas ingatan kita berdua terus menurun. Tetapi kau tetap memanggilku papah dengan lembut.

Akupun memanggilnya dengan sebutan sayang. Kita masih bisa mandi bareng, melestarikan kasih sayang penuh romantisme, hingga saat-saat maut menjemput salah satu dari kita, lalu yang lainnya mengidap sepi yang sangat.

Aku terus berkhayal tentang masa depan bersmanya, sampai ujung hidup merenggut nyawa. Imajinasiku terus melayang, terus terbang, dan tanpa sadar aku nyaris tertidur. Seketika kulepaskan pelukanku, kutatap dalam-dalam wajah istriku. Air mataku menetes perlahan dan terus membanjiri pipiku. Memandangi wajahnya yang tetap cantik dan tersenyum, meski kini wajahnya telah pucat.

Dia meninggalkanku dengan senyum. Tidak sepertiku yang ditinggal dengaan rasa salah, feeling guilty yang menyesakkan dadaku. Tubuh ini seperti terangkat, terbang ke cakrawala langit, hingga nafas terengah-engah.

Aku mencoba bangun, ketika tanganku merasakan sentuhan sesuatu di saku kaus berkerah istriku. Akupun mengambilnya, ternyata selembar kertas catatan. Kuberanikan diri membukanya, sedikit demi sedikit, lalu membacanya.

“Untuk suamiku tercinta, lelaki terbaik yang Tuhan kirimkan untuk mendampingiku. Aku mensyukurinya, meski harus menyesal, karena sedemikian singkat aku menikmati masa-masa indah bersama lelaki yang kubayangkan seperti pangeran berkuda dari negeri antah barantah.

Suamiku, maafkan aku, karena hanya sedikit waktu yang bisa kudedikasikan untukmu. Kanker di rahimku ini tak lagi mampu kutahan, hingga merenggut nyawaku, di usia ketujuh pernikahan kita. Sayang, aku sangat menikmati masa-masa bersamamu, sehingga tak pernah terbayangkan dalam hati dan pikiranku, untuk berpaling sejenak pun darimu.

Sungguh, cintamu tak pernah tergantikan dengan lelaki manapun. Untuk satu hal ini, aku mengucap syukur kepada Tuhanku setiap waktu. Sungguh, aku merasakan keindahan bersamamu, yang tak mungkin mampu kudefinisikan.

Tetapi aku menyadari kekuranganku sebagai istri, yang secara wajar tak bisa memberikanmu keindahan memadu asmara, di setiap malam yang kaum impikan. Aku menyadari itu dan kamu pun tentu telah menyadari resiko itu sejak pertama kali memutuskan meminangku untuk hidupmu.

Itu sebabnya, aku tak marah, ketika kutahu, engkau tah tahan juga –sebagai lelaki normal- untuk mencari kepuasan dari perempuan lain yang bisa memuaskanmu. Di awal tahun ketiga pernikahan, ketika engkau mulai tergoda seorang perempuan cantik dan seksi itu, aku pun bukan tak tahu.

Kudiamkan sebagai sebuah bentuk pengabdian cintaku kepadamu. Bahkan ketika akhirnya kau menikahi perempuan itu secara siri, lalu mendapatkan keturunan darinya, aku pun tak marah.

Kau mungkin tak tahu. Bahwa ketika perempuan itu berberat hati untuk menerima tawaranmu menikah, karena dia menghormati aku, maka aku pula yang meyakinkannya, tanpa sepengatahuanmu, untuk menerimamu.

Aku tahu, dia perempuan yang tak hanya mampu memenuhi kebutuhan akan kepuasan biologis. Lebih dari itu, dia adalah perempuan yang jujur, berhati baik dan tulus. Dan terutama, dia sangat menyayangimu, sepertiku.

Suamiku, engkau adalah laki-laki dengan sketsa wajah yang telah kukenali secara dalam. Bahkan bau keringatmu pun kuhafal, hingga ujung hidupku. Kau tak perlu meminta maaf, atas keputusanmu mencintai perempuan desa itu, untuk menikahinya, dan untuk memberinya keturunan.

Aku tak marah. Ini konsekuensi cinta yang harus kubayar. Karena kutahu, hingga akhir hayatku, engkau masih setia menemaniku, tak pernah terbersit sedikitpun meninggalkanku. Menemaniku hingga saat-saat kematianku adalah lebih dari cukup bagiku, perempuan tak normal yang gagal memberikanmu keturunan.

Jangan pernah menyesal dan menangisi keputusanmu itu. Dan kau pun tak perlu meminta maaf. Karena sejak awal kutahu keputusanmu itu, aku telah memaafkanmu. Sama sekali aku tak menganggapmu berselingkuh, apalagi mengkhianatiku.

Maka, untuk yang terakhir kalinya, aku memintamu memberiku satu senyuman terindah, seperti yang pernah tercatat dalam keabadaian hatiku, saat pertama kali kau tatap wajahku.

Selamat tinggal suamiku tersayang. Kutunggu kau, pertemuanmu dan anak-anakmu, di kehidupan berikutnya. Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu.

Istrimu yang sangat mencintaimu, ...
- Rini -

Mendadak semuanya gelap. Tak ada kehidupan.***

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

Barakallahufikum ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

Kapan Kiamat

Ketika Rasulullah SAW sedang berkhutbah jum`at di masjid nabawy, tiba-tiba seorang arab `arabi (arab pegunungan/ ­dusun) bertanya : “Ya Rasulullah, Kapan Kiamat”?

(Rasulullah SAW sedang khutbah jum`at yang mana kita ketahui bersama bahwa di dalam berkhutbah jum`at para jama`ah di larang berbicara, harus mendengarkan apa yang khatib sampaikan,

namun kita maklum adanya lebih-lebih Sayyidina Muhammad SAW pembawa syariat islam yang menjadi panutan terbaik sepanjang masa.

Seorang `arabi yang belum mengenal adab yang baik, ibarat kata seorang dari gunung yang belum mengenal kehidupan perkotaan lalu turun gunung kemudian bergaul dan berbaur dengan masyarakat perkotaan)

Rasulullah SAW terdiam terus berkhutbah tanpa menjawab pertanyaan si `arabi tadi.

(barangkali di zaman sekarang bila ada khatib jum`at sedang berkhutbah lalu berdiri dan bertanya kepadanya , semua jama`ah jum`at yang hadir serentak akan menoleh sekedar untuk melihatnya, atau barangkali si khatib akan memelototkan mata sebagai tanda dilarang berbicara/ ­bertanya bila sedang khatib jum`at berlangsung, memang hal ini sesi Tanya –jawab yang kelak nanti waktunya tiba)

Selesai shalat jum`at, rasulullah SAW berdiri lalu berkata : “Mana tadi yang bertanya?

Lalu si `arabi berdiri : “Ana ya Rasulullah…..

Rasul SAW tesenyum kepadanya dan berkata : “Apa yang telah engkau persiapkan buat menghadapi datangnya kiamat?”

(duuh…betapa lembut serta santunnya dan dalamnya jawaban dari Sayyidina Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.

Rasul SAW tidak berkata : :”Saya tidak tahu kapan”…

Rasul SAW tidak berkata : oooh..nanti tahun sekian..
: oooh nanti seminggu lagi….

Rasul SAW berkata : “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi datangnya kiamat, wahai arabi`?

Bukan jawaban namun Rasul SAW kembali bertanya membuat seluruh jama`ah jum`at yang hadir berpikir..
(oh iya betul sekali yang diucapkan oleh Rasulullah SAW,)

hingga membuat `arabi yang dengan kepolosannya muncullah sifat rendah hati (tidak sombong)

Lalu `arabi menjawab :
“Ya Rasulullah ,”Aku tidak mempersiapkan amal sholeh apapun kecuali hanya cinta padamu Ya Rasulullah..”…. !
(Lihat jawaban dari `arabi hal ini akibat cahaya tawaddu yang ada pada diri sayyidina Muhammad SAW hingga membuat arabi tersebut tidak membanggakan amal sholehnya baik itu shalatnya, puasanya, zakatnya dan amal-amal sholeh lainnya.

Barangkali di masa sekarang bila ada pertanyaan demikian; “Kami hanya sedikit amal sholehnya ya Rasulullah..”
Lihat jawaban `arabi yang sangat cerdas dan dalam ; Ya Rasulullah ;“Aku tidak mempersiapkan amal sholeh terkecuali cinta pada mu “…
Lalu apa jawaban dari Rasulullah SAW ?

Rasul SAW berkata :
“Seseorang bersama dengan yang dicintainya kelak”

maka beruntunglah si `Arabi tersebut kelak bersama Rasulullah SAW di surga tertinggi, (sorga firdaus dan masuk tanpa di hisab)

#Wahai saudaraku semoga Allah menjadikan kita menjadi orang yg mempunyai Rasa cinta kepada Nabi saw.
(Aamiin ya Allah)

... ARTI SEORANG IBU ...

Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, di temani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga. Si Ibu bertanya : " Itu burung apa yang berdiri di sana?? " Si Anak Menjawab : " Bangau Mama ... " (dengan sopan).

Tak lama kemudian Si Ibu bertanya lagi ... Si Ibu : " Itu yang warna putih burung apa ? " Sedikit kesal Anaknya menjawab : " Ya bangau juga Mamaaa ... "

Kemudian ibunya kembali bertanya : " Lantas itu burung apa ? " Ibunya menunjuk burung bangau tadi yang sedang terbang...

Dengan nada kesal Si Anak menjawab : " Yabangau mamaaa. kan sama saja !! " emanknyamamagak liat dia terbang... !! "

Air menetes dari sudut mataSi Mamasambil berkata pelan :

"Dulu 26 tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yang sama untuk mu sebanyak 10 kali, ... sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentak ku2 kali ... "

Si anak terdiam ... dan memeluk mamanya.

Subhanallah..

Pernahkah kita memikirkan apa yang telah diajarkan oleh seorang Ibu kepadakita ?

Yuuk.. Sayangilah Mama/Ibu- Kita dengan sungguh-sungguh

" Dan Tuhanmu telah memerintahkan supayakamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumcur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. " (Al-Isra: 23 )

...Tata Krama Keharmonisan Rumah Tangga Menurut Islam...

1. Merayu istri dan bercanda dengannya di saat santai berduaan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
pun selalu bercanda, tertawa dan merayu para istrinya.

2. Meletakkan tangan di kepala istri dan mendoakannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,"Apabila salah seorang kamu menikahi seorang wanita, maka hendaklah ia memegang ubun-ubunnya, dan bacalah "Bismillah" lalu memohon berkahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,, dan hendaklah dia membaca,'(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan sifat yang ada padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan dan keburukkan sifat yang ada padanya)." (HR Abu Daud).

3. Disunnahkan bagi kedua mempelai melakukan shalat dua rakaat bersama, karena hal tersebut dinukil dari kaum salaf.

4. Membaca basmallah sebelum melakukan jima'. Rasulullah bersabda," Kalau sekiranya seorang di antara kamu hendak bersenggama dengan istrinya, terus membaca, (Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, Jauhkanlah setan dari kami dan jauhkan setan dari apa yang Engkau rizqikan kepada kami), maka sesungguhnya jika keduanya dikaruniai anak dari persengamaan itu, niscaya ia tidak akan dibahayakan oleh setan selama-lamanya."(Mutaffaq alaih).

5. Jika sang suami ingin bersenggama lagi, maka dianjurkan berwudhu terlebih dahulu, karena Rasulullah bersabda,"Apabila salah seorang kamu telah bersetubuh dengan istrinya, lalu ingin mengulanginya kembali maka hendaklah ia berwudhu". (HR Muslim).

6. Disunahkan bagi kedua suami istri berwudhu sebelum tidur, sesudah melakukan jima'. karena hadits Aisyah menuturkan, "Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
apabila beliau hendak makan atau tidur sedangkan ia junub, maka beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat." (Muttafaq alaih).

7. Haram bagi suami menyetubuhi istrinya disaat ia sedang haid atau menyetubuhi duburnya. Rasulullah bersabda,"Barang siapa yang melakukan persetubuhan terhadap wanita haid atau wanita pada duburnya, atau datang kepada dukun (tukang sihir) lalu membenarkan apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad." (HR Al-Arba'ah).

8. Haram bagi suami istri menyebarkan tentang rahasia hubungan keduanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,"Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada hari kiamat adalah orang lelaki yang berhubungan dengan istrinya (Jima'), kemudian ia menyebarkan rahasianya." (HR Muslim).

9. Hendaknya masing-masing saling bergaul dengan baik, dan melaksanakan kewajiban masing-masing terhadap yang lain. AllahSubhanahu wa Ta’ala, berfirman yang artinya," Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut yang ma'ruf." (Al Baqoroh:228).

10. Hendaknya suami berlaku lembut dan bersikap baik terhadap istrinya dan mengajarkan sesuatu yang dipandang perlu tentang masalah agamanya, serta menekankan apa-apa yang diwajibkan Allah terhadapnya. Rasulullah telah bersabda,"Ingatlah, berpesan baiklah selalu kepada istri, karena sesungguhnya mereka adalah tawanan di sisi kalian..."(HR Turmudzi).

11. Hendaknya istri selalu taat kepada suami sesuai kemampuannya asal bukan dalam hal kemaksiatan, dan hendaknya tidak mematuhi siapapun dari keluarganya bila tidak disukai oleh suami dan bertentangan dengan kehendaknya, dan hendaknya istri tidak menolak ajakan suami bila mengajaknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,"Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu ia tidak memenuhi ajakannya, lalu sang suami tidur dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknat wanita tersebut hingga pagi." (Muttafaq alaih).

12. Hendaknya suami berlaku adil terhadap istri-istrinya didalam masalah-masalah yang harus bertindak adil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,"Barang siapa mempunyai dua istri, lalu ia lebih cenderung kepada salah satunya, niscaya ia datang di hari kiamat kelak dalam keadaan sebelah badannya miring." (HR Abu Daud).

(♥ Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik.

... Sajadah "senjata penghancur persatuan ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .... Ini adalah sebuah cerita renungan terhadap diri kita
Mudah-mudahan dengan cerita ini dapat mengingatkan diri sendiri ataupun Orang lain...

Tentang cara Iblis menyesatkan manusia menggunakan SAJADAH

Siang menjelang dzuhur . salah satu iblis ada di masjid. Kebetulan hari itu adalah hari Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada di dalam masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk dan masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air

Pada setiap orang, iblis masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap SAJADAH. "Hai Blis!" panggil seorang Kiai, ketika baru masuk masjid. Iblis merasa terusik dan berkata : "Kau kerjakan saja tugasmu kiai, Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam masjid ini!"

Pak Kiai : "ini rumah ALLAH, blis! Tempat yang suci, kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!" Kiai coba mengusir iblis.

Iblis : "Kiai, hari ini adalah hari uji coba sistem baru". Kiai tercenggung. "Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu".

"Dengan apa?", tanya kiai.

Iblis : "Dengan sajadah !".
Kiai : "Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, blis? "

Iblis : "Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah dibawah UMR, demi keuntungan besar!"

Kiai : " Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru ?"
Iblis : " bukan itu saja kiai, Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar"

Kiai : "Untuk apa ?"

Iblis : "Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang kau pimpin, Kiai! Selain itu, saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggan. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. dari situ saya bisa ikut membentangkan sajadah".

Dialog iblis dan kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi sajadahnya lebih kecil.

Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajdahnya, tanpa melihat kanan-kiri. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dahulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya

Keduanya masih melakukan sholat sunnah.

"Nah, liat itu kiai !", Iblis memulai dialog lagi
"Yang mana ?", tanya kiai

"Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu, mereka punya sajadah yang bebeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka"

Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf. Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunnah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan iblis sebelumnya. Pemilik sejadah lebar ,rukuk, Kemudian sujud. Tetapi sambil bangun dari sujud, ia membuka sajadahnya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil berada dibawah sajada yang besar. kemudian ia berdiri, Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditutupi oleh sajadah yang lebih besar. Itu berjalan sampai akhir sholat sunnah.

Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadiaan itu beberapa kali terlihat di beberapa bagian masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas dari pada di bawah. Di atas sajadah saja orang sudah berebut kekuasaan dengan orang lain. Siapa yang memiliki sajadah lebar akan meletakkan diatas sajadah kecil. Sajadah sudah dijadikan iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah diidentikan sebagai orang yang memiliki kekayaan, yang setiap saat harus berada diatas daripada yang lain. Sedangkan pemilik sajadah yang kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang kaya.

Diatas sajadah saja, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain.

Ketika Sajadah telah digelar dengan rapat maka yang ada kaki dan bahu antar jamaah tidak saling bersentuhan, padahal merapatkan shaf seperti inilah yang dianjurkan. Namun sekarang kita sering terkotak-kotak atas sajadah kita masing-masing, terkotak-kotak atas urusan kita masing-masing, Tidak saling menghormati dan mempedulikan jamaah lain secara nyata tergambar dari Sajadah-sajadah yang saling berhimpitan ini.

Pantas saja Umat Islam dengan jumlah yang besar namun dengan gampang nya di pecah belah, di eker-eker, di bolak-balik kan. oleh pihak-pihak lain yang tidak mengingikan para jamaah bersatu. Di buat lah sajadah-sajadah yang lebar dengan segala kemewahannya agar menarik dan terbeli, agar semakin jauh shaf antar jamaah agar semakin hilang kepedulian antar sesama jamaah. Agar urusan mu menjadi urrusan mu, agar punya mu menjadi punyamu dan tak ada lagi kepedulian.

Ohhh….. Kesombongan tidak nyata yang tanpa sengaja nampak saat kita beribadah.

Dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar -radhiallahu Ta’ala ‘anhuma- beliau berkata: Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

أَقِيْمُوُا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّمَا تَصُفُّوْنَ بِصُفُوْفِ الْمَلاَئِكَةِ, وَحَاذُوْا بَيْنَ الْمَنَاكِبِ وَسَدُّوْا الْخَلَلَ وَلِيْنُوْا بِأَيْدِيْ إِخْوَانِكُمْ وَلاَ تَذَرُوْا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ. وَمَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللهُ وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ

“Luruskan shaf-shaf kalian karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti shafnya para malaikat. Luruskan di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf-shaf) yang kosong, lemah lembutlah terhadap tangan-tangan (lengan) saudara kalian dan janganlah kalian menyisakan celah-celah bagi setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa yang memutuskannya, maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya)” HR.Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’iy dan lainnya. Dishohihkan oleh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah (743)

‘A`isyah -radhiallahu Ta’ala ‘anha- berkata, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

مَنْ سَدَّ فُرْجَةً رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةً وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

“Barang siapa yang menutupi suatu celah (dalam shaf), niscaya Allah akan mengangkat derajatnya karenanya dan akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga”. HR.Ibnu Majah Al-Qozwini dalam Sunan-nya (1004). Hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Muhammad Nashir Al-Albany -rahimahullah- dalam Shohih Sunan Ibnu Majah (1004) dan At-Ta’liq Ar-Roghib (1/335) cet. Maktabah Al-Ma’arif , tahun 1421 H

Dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu anhu- berkata: Rasulullah-shollallahu alaihi wasallam- bersabda:

اِسْتَوُوْا وَلاَ تَخْتَلِفُوْا فَتَخْتَلِفَ قُلُوْبُكُمْ

“Luruslah kalian dan jangan kalian berselisih. Lantaran itu, hati-hati kalian akan berselisih”.HR. Al-Imam Muslim dalam Shohih-nya (432)

Dalam hadits lain beliau -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

لَتَسُوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ

“Kalian akan benar-benar meluruskan shaf, atau Allah benar-benar akan membuat hati-hati kalian berselisih”.

HR. Al-Imam Al-Bukhory dalam Shohih-nya (717), dan Muslim dalam Shohih-nya(436)

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....

.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

Barakallahufikum ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

Hidup Ikhlas Dan Bermanfaat (Renungan dipagi ini)

Bismillahirrohmanirrohim...Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh.
Hidup Ikhlas Dan Bermanfaat (Renungan dipagi ini)

Pada suatu hari, pagi-pagi sekali, seorang pemuda mendatangi rumah gurunya. Tanpa ragu sedikit pun, dia mengetuk pintu rumah si guru dengan keras, sambil suaranya terdengar memanggil-manggil gurunya.

Si guru sambil mengusap matanya dan menahan kantuk membukakan pintu sambil berkata, "Ada apa anakku? Pagi-pagi begini mengganggu tidurku? Ada sesuatu yang penting?" "Ampun guru, maaf-seribu maaf, saya terpaksa mengganggu tidur Pak Guru karena ada sesuatu yang ingin saya tanyakan." Si guru kemudian mempersilakan muridnya masuk dan duduk di kursi tamu.

Tanpa menunggu lagi, si murid segera memulai ceritanya. Rupanya, ia semalam memimpikan sesuatu hal yang menurutnya aneh. Dalam mimpi itu, ia bercerita bahwa dirinya merasa dijemput malaikat dan diajak pergi meninggalkan dunia ini. Dia bingung ingin menolak, tetapi sesuatu seperti memaksanya harus pergi. Saat tarik-menarik itulah dia terbangun sambil berkeringat dan tidak dapat tidur lagi. Di dalam hatinya kemudian timbul perasaan takut. Ia merasakan bahwa dirinya tidak berdaya bila malaikat benar-benar datang kepadanya.

Si murid pun kemudian bertanya kepada gurunya, "Guru, kapankah kematian akan datang kepada saya?" Gurunya menjawab, "Tidak tahu."
"Aaaakh, guru pasti tahu. Guru kan selamanya selalu menjadi tempat bertanya dan mendapatkan jawaban dari semua orang di daerah sini. Tolong guru beri saya jawaban, kapan saya akan meninggal dunia?" Desak si murid.

"Baiklah. Rata-rata orang meninggal berusia 70 sampai 75 tahun. Tetapi ada juga sebagian yang tidak mencapai atau lebih dari perkiraan tersebut."
Karena merasa tidak puas dengan jawaban sang guru, muridnya kembali bertanya, "Menurut guru, pada umur berapakah manusia pantas untuk mati?"

Sejenak, pandangan gurunya menerawang keluar jendela. Tak lama, ia pun kemudian memberikan jawaban, "Sesungguhnya, begitu manusia dilahirkan, proses penuaan telah terjadi. Saat itu dan seterusnya, kapan pun waktunya, manusia selalu berproses dan setiap waktu bisa mengalami kematian."

Mendengar jawaban itu si murid terkejut. Ia pun lantas mencecar gurunya dengan pertanyaan lainnya, "Lalu, apa yang seharusnya saya perbuat dengan hidup saya yang begitu singkat?" Si guru menjawab, "Tidak tahu."
"Kalau Guru sendiri, apa yang akan Guru perbuat dengan kehidupan Guru?" Kejar si murid.

"Entah apa pun yang akan terjadi dengan kehidupan setelah kematian kita. Yang jelas, di kehidupan sekarang aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku dengan hidup tanpa mencintai dan berusaha berbuat baik setiap hari."

Dengan wajah gembira si murid berkata, "Terima kasih Guru, sekarang saya mengerti. Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan. Mulai sekarang, saya akan belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Sesegera mungkin saya akan mengerjakan tugas yang harus diselesaikan, agar setiap saat bila kematian menjemput, saya telah membereskan segalanya. Saya pamit Guru."

Murid ini meninggalkan gurunya. Kemudian dia berkata dalam hati sambil melenggang.. Usia manusia memang tidak bisa ditebak. Sebab, kematian memang tidak pandang bulu, tidak mengenal waktu. Baik tua, muda, miskin, kaya, lelaki, perempuan, kalau sudah waktunya pasti akan mengalami kematian. Karena itu, dengan selalu berusaha melakukan semua hal secara maksimal, saya akan merasa siap, kapan pun sang malaikat maut itu menjemput. Dan, saat kematian benar-benar akan menjemput, saya tidak akan merasa rugi sebagai manusia, karena saya sudah mempersembahkan yang terbaik dalam hidup. Bahkan, bisa jadi, saya akan dikenang sepanjang masa, karena kebaikan yang sudah saya tanam sepanjang hayat.

Untuk itu, saya tebar terus benih kebaikan dalam setiap detik kehidupan ini. Saya persembahkan karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain semaksimal mungkin. Tidak akan menunda apapun yang bisa saya selesaikan sekarang juga. saya lakukan yang terbaik dalam setiap langkah kehidupan yang saya tempuh saat ini. Sebab, esok barangkali sudah tidak bisa saya nikmati jika ajal sudah menanti.

Hiduplah saat ini, dan jangan sesali hari kemarin, karena hari kemarin sudah berlalu. Begitu juga jangan cemas akan hari esok, karena hari esok belum tentu datang. Hanya hari ini yang menjanjikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya dengan penuh totalitas, kerja keras, dan semangat pantang menyerah! Lakukan yang terbaik hari ini maka kesuksesan pasti akan datang!

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh..

KETIKA MALAIKAT MENCABUT NYAWA

Baginda Rasullullah S.A.W bersabda :
“Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi :
“Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibril A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di surga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya pada surga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril as.”

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibril as akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya. Wallahu a'lam.

------------

Doa Nabi Yusuf 'alaihis salam:

تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

“Ya Allah , Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yuusuf: 101) , Aamiin Allahumma aamiin

WE LOVE YOU MOM ..

Ketika dada terasa sesak oleh kecewa ..
Ketika air mata tak mampu lagi kita bendung ..
Dan ketika raga terasa lemah tak berdaya ,

Ada seseorang yang senantiasa membuat kita menjadi lebih baik,

Ketika kita merasa terhina, bahkan ketika seluruh dunia menjauhi kita ,

Ada seseorang yang tak pernah berhenti membangun semangat kita, memaafkan kita dan tak kenal lelah berdoa ..

Di kakinyalah letak kemuliaan surga
Dialah pemilik sentuhan selembut sutera
Darinyalah semua teladan serta nasehat nasehat, doa dan restu menyertai ..
Telah lahir dari rahimnya beribu lakon, nasib serta sejarah manusia

Dia anugerah Allah Yang Maha Pengasih ..
Dia penyambung kasih sayang , cinta dan kasih ..
Rindu kasih mu senantiasa bertahta
Dalam hidup setiap insan
Yang terlahir dari rahimmu yang suci.
Tak kan habis doa dan kasih sayang untuknya
Takkan cukup kata baginya
atas cinta dan tulus kasihnya

Ya Allah, penuhilah surga Mu dengan wanita wanita mulia seperti ibunda kami .

@@@@@

Untuk seluruh Ibunda tercinta ..

SELAMAT HARI IBU ..

Wahai ibunda pemilik senyum abadi
Semoga Allah selalu memberi kemampuan untuk membimbing dan menghantarkan serta menjadi teladan bagi putera puteri tercinta ..

Semoga Allah Yang Maha Penyayang senantiasa memuliakan dan merahmatimu..

Aamiin Allahumma aamiin ..

ORANG TUAMU BUKAN BARANG RONGSOKAN.

(Nyesel kalo gak dibaca! jangan lupa bagikan setelah baca)

Di Jepang, dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya, sehingga tidak memberatkan kehidupan anak - anaknya........ ...........

Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan. Karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya, berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.

Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.

Justru si Ibu yang tampak tegar..........

Dalam senyumnya, dia berkata, 'Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa, Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini, rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat. Ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah".

Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras. Kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.

PESAN MORAL:
"Orangtua" bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat engkau Sukses atau saat engkau dalam keadaan Susah, hanya 'orangtua' yang mengerti kita dan bathinnya akan menderita jika kita susah.

"Orangtua" kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita. Walaupun kita pernah kurang ajar kepada orangtua. Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita.

Mulai sekarang, mari kita lebih mengasihi orangtua kita
selagi mereka masih hidup.

HAPPY MOTHERS DAY

I Love Mom

★ MIRACLE OF BISMILLAH ★

★ RENCANA Anda boleh saja INDAH

♥ Tapi rencana ALLAH -lah yang TERINDAH

★ HIDUP Anda mungkin baik-baik saja tapi hidup dengan ATURAN-NYA akan membuatnya lebih SEMPURNA

★ PEKERJAAN Anda mungkin MENJANJIKAN

♥ Tapi BAROKAH-NYA-lah yang menjadikan Anda KAYA,

♥ Kekuatan Tangan Anda mungkin sanggup membawa Anda menjadi orang HEBAT

♥ Tapi hanya BERSAMA-NYA Anda bisa menjadi LUAR BIASA

★ Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda★

♥ Setiap urusan penting yang dimulai tanpa membaca Bismillaahirrahmaanirrahiim adalah terputus (tidak
mengandung berkah). ″(HR Abdul Qadir Ar Rahawi di dalam kitab Arba'iin melalui Abu Hurairah r.a)

♥ Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a bahwa Utsman r.a pernah bertanya
kepada Rasulullah tentang Bismillaahir rahmaanir rahiim, maka
beliau menjawab:

♥ Basmalah termasuk salah satu dari nama Allah dan tiada batas
pemisah antara basmalah dengan nama-Nya yang paling besar melainkan bagaikan batas pemisah antara warna hitam mata dan warna putihnya.″ (H.R ibnu Najjar) ″

▲ START YOUR DAY with BISMILLAH

♥ Mulai harimu dengan Bismillah & AND UP WITH HAMDALLAH dan akhiri
dengan ALHAMDULILLAH

♥ Semoga bermanfaat ♥

AAMIIN YA ROBBAL 'ALAMIIN